Ketika burung bermigrasi akan membentuk formasi
tertentu dan dan dalam jangka waktu tertentu akan berganti posisi.
Identifikasikanlah alasan burung membentuk formasi tertentu tersebut dengan
mencari dari berbagai sumber!
Jawab:
Dengan terbang dalam formasi huruf V, burung-burung
saling membantu sehingga dapat terbang dalam waktu yang lama. Aliran angin yang
berhembus dari kepakan sayap burung yang berada di depan akan membantu
burung-burung yang ada di belakangnya, sehingga tidak harus terbang sebegitu
kerasnya. Dengan bantuan angin ini mereka dapat menempuh jarak 71% lebih jauh
dibandingkan jika terbang sendiri-sendiri.
Bagaimana dengan burung
terdepan yang tidak dapat bantuan
angin? Pada saat kelelahan, burung terdepan
akan berganti posisi
dengan burung-burung yang ada di belakangnya secara
bergiliran
sehingga saling membantu satu sama lain. Ini membuat terbang
menjadi
lebih mudah.
Terbang dengan formasi huruf
V juga memudahkan burung-
burung untuk melarikan diri dari musuh. Burung-burung
yang
berada di belakang cukup mengikuti gerakan burung terdepan
untuk terbang
lurus dan teratur dengan sedikit jarak antar burung.
Apabila ada musuh yang mencoba
menyerang salah satu,
mereka dapat mengubah arah dengan cepat sehingga semua
selamat
Dalam
kamus Dictionary of Birds disebutkan bahwa migrasi merupakan pergerakan
populasi burung yang terjadi pada waktu tertentu setiap tahun, dari tempat berbiak
menuju tempat mencari makan selama iklim di tempat berbiaknya itu tidak
memungkinkan. Di tempat baru tersebut, burung-burung ini tidak akan berbiak,
dan baru berbiak jika sudah kembali ke tempat asal pada musim berbiak
berikutnya (Campbell, 1985).
Berkaca
dari makna tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan migrasi yang dilakukan
burung tersebut merupakan cara untuk beradaptasi berkaitan dengan ketersedian
pakannya di alam akibat perubahan cuaca di tempat asalnya.
Secara
garis besar, migrasi burung ini dapat dicermati dari lokasi dan waktu.
Berdasarkan lokasi, migrasi ini terbagi atas migrasi arah (latitudinal
migration) yaitu berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari
kondisi alam yang lebih baik, dan migrasi ketinggian (altitudinal migration).
Untuk yang ini, perpindahan dilakukan karena perbedaan ketinggian di tempat
hidupnya, bisa jadi karena bencana alam.
Sementara,
migrasi berdasarkan waktu dikenal dengan istilah migrasi balik (return
migration). Migrasi balik inilah yang paling populer yaitu burung yang berada
di belahan bumi utara kala musim dingin datang akan berangkat ke bumi belahan
selatan yang sedang musim panas. Tujuannya jelas untuk mencari makan. Ketika
musim dingin di tempat asalnya, barulah ia akan kembali lagi.

Burung
pemangsa, misalnya. Untuk mencapai Indonesia yang berada di ujung selatan Jalur
Asia Timur (Eastern Asia Flyway), mereka akan bermigrasi melalui dua koridor.
Koridor pertama adalah Koridor Daratan Timur (Eastern Inland Corridor) yang
melalui jalur ini para raptor akan terbang dari tenggara Siberia melalui timur
Tiongkok menuju semenanjung Malaysia, lalu mendarat di Indonesia yaitu Jawa,
Bali, dan Lombok. Sementara Koridor Pasifik (Pacific Corridor) akan dilalui
oleh burung-burung dari timur Rusia yang melewati Kepulauan Jepang dan Taiwan,
lalu ke selatan Filipina dan menepi di wilayah Sunda Besar.
Diperkirakan, sekitar satu juta individu
burung pemangsa ini akan melintasi Koridor Daratan Timur yang panjangnya
diperkirakan sekitar tujuh ribu kilometer.
Sikep-madu asia (Pernis ptilorhynchus) maupun elang-alap nipon
(Accipiter gularis) selalu menggunakan jalur ini saban tahunnya. Sedangkan yang
mengunakan jalur Koridor Pasifik yang diperkirakan panjangnya sekitar lima ribu
kilometer ini adalah elang-alap cina (Accipiter soloensis) maupun elang buteo
(Buteo buteo).
Pada
dasarnya, jalur yang dipakai burung-burung ini saat migrasi merupakan jalur
yang tetap. Umumnya, wilayah daratan yang digunakan dan menghindari perairan
terlebih yang lebarnya mencapai 25 kilometer. Karena jalurnya yang tetap ini,
pengembaraan yang dilakukan kala menuju maupun meninggalkan tempat
persinggahannya kala musim dingin tersebut dapat diketahui.
Wilayah
yang akan dilaluinya ini memiliki tanda seperti daratan yang sempit, punggung
bukit yang panjang, maupun daerah semenanjung. Mengapa daerah seperti ini yang
dicari? Karena, koridor ini terbukti ampuh dalam hal menghemat energi serta
dapat menghindari perairan lebar yang pastinya butuh energi besar untuk
melintasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar