LITERASI V
TEKS
LAPORAN PENGEMBANGAN LITERASI
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
CALLVIN {05}
TAHUN AJARAN 2020/2021
SMP N 2
PRAMBANAN
1. Identifikasi Data Buku
Judul : Atletik
Penulis : Muklis
Penerbit : Intan pariwara
Th. Terbit : 2007
Kota terbit : Klaten
Jumlah hal. : 60 halaman
Ukuran Buku : 17,5 x 25 cm
ISBN : 979-28-0062-3
2. Identifikasi Sampul
A. Cover Depan
Pada cover depan terdapat beberapa elemen
yang ada yakni,
·
Judul buku,terdapat di bagian tengah atas dengan background cabang-cabang
atletik dan keterangan lengkap terdapat di atasnya.
·
Penerbit, terdapat di bagian kanan bawah dengan tulisan jenis Brush Script M7.
·
Pengarang, terdapat di bagian kiri atas tepatnya di atas judul dengan
tulisan jenis Bodoni MT
Poster compressed.
·
Ilustrasi, yang menggambarkan topik di buku tersebut yakni dua orang
atletik yang sedang melakukan cabang-cabang atletik tersebut .
B. Cover Belakang
Pada cover
belakang terdapat beberapa elemen yang ada yakni,
·
Gambaran umum tentang topik buku, secara garis besar serta pengertian
dan asal-usul atletik yang berjudul “perjuangan keras membawa kesuksesan”,
dengan di bawahnya terdapat slogan hidup.
·
Penerbit dan informasi-informasi tentang penerbit, terdapat di bagian
kanan bawah.
· Barcode, terdapat di bagian kanan bawah
dengan atas bawah terdapat nomor ISBN buku.
·
Ilustrasi, ilustrasi tentang buku berkaitan erat dengan ilustrasi cover
depan, hanya saja di cover depan terdapat peserta lomba lari yang sedang
berlomba dengan di samping terdapat judul buku.
·
Penegasan tentang buku, terdapat di antara tengah bawah buku dengan di
dalamnya terdapat hak-hak buku dan pembuktian buku.
3. Resensi Buku
1.
lari
pengertian
olahraga lari
Lari merupakan salah satu jenis cabang olahraga yang
efektif untuk membakar lemak. Dan tentunya juga sangat menyehatkan. Menurut
pengertiannya sendiri, lari adalah kegiatan menggerakan kedua kaki untuk
melakukan gerakan berlari. Baik dalam tempo yang medium ataupun cepat, gerakan
yang lebih cepat, maupun berjalan. Bukan hanya sebagai aktivitas menggerakan
kaki saja. Melainkan berlari dengan tempo yang cepat ternyata juga menjadi
solusi yang ampuh untuk mengatasi obesitas. Sehingga, kesehatan luar dan dalam
pun akan di dapatkan ketika kita melakukan aktivitas lari. kondisi jantung akan
menjadi lebih kuat serta mampu bekerja secara optimal untuk memompa darah. Dan
mengalirkannya ke seluruh bagian tubuh.
Pengertian
Olahraga Lari Menurut Para Ahli
1.
Pengertian lari Menurut Bahagia
Menurut
pendapat dari Bahagia (2000:11) bahwa pengertian lari merupakan gerakan tubuh
dimana terdapat kedua kaki ada saat melayang di udara (kedua telapak kaki lepas
dari tanah). Yang mana lari diartikan berbeda dengan jalan yang selalu kontak
dengan tanah.
2.
Pengertian lari Menurut Djuminar
Menurut
pendapat dari Djuminar (2004:13) bahwa pengertian lari diartikan sebagai
frekuensi langkah yang dipercepat sehingga terdapat suatu waktu dimana saat
berlari kedua kaki mengalami kencederungan badan melayang atau
sekurang-kurangnya kaki tetap menyentuh tanah.
3.
Pengertian lari Menurut Wikipedia
Menurut
pendapat dari Wikipedia bahwa pengertian lari didefinisikan sebagai gerakan
tubuh (gait). Dimana pada suatu saat semua kaki tidak menginjak tanah.
Lari merupakan
cabang olahraga tertua di dunia lho. Sebelum menjadi cabang olahraga yang
mendunia, lari bahkan telah dilakukan oleh orang-orang pada zaman peradaban
kuno. Lari tersebut digunakan sebagai insting pertahanan alami untuk
mempertahankan diri. Terlebih lagi pada saat dalam situasi yang berbahaya.
Adapun
beberapa jenis lari yang resmi untuk diperlombakan. Dan masing-masing jenisnya memiliki teknik
yang berbeda.
1. Lari
Jarak Pendek Atau Sprint
Lari jarak pendek merupakan cabang perlombaan lari
yang dimana atlet yang mengikuti lomba harus harus berlari secepat mungkin. Dengan
tenaga yang maksimal dengan jarak tempuh yang tak terlalu jauh. Jarak yang
ditempuh dalam lari jarak pendek atau sprint ini biasanya mulai dari 100 meter,
200 meter sampai 400 meter. Jenis lari ini menuntut para atlet untuk
mengerahkan kemampuan maksimalnya dalam berlari sebab jarak yang ditempuh
tidaklah jauh. Pada waktu start dilakukan sangatlah berperan dalam menentukan
kecepatan yang akan dihasilkan hingga ke garis finish. Pada umumnya atlet
sprint ini mempunyai tempo lari yang sangat cepat. Makin jauh jarak yang harus
ditempuh makin membutuhkan daya tahan yang besar, sehingga ada yang dinamakan
“edurance”.
· Nomor lari:
Lari jarak pendek 100, 200, 400 meter
Lari jarak menengah 800, 1500 meter
Lari jarak jauh 5000, 10000 meter dan marathon 42,195
km
· Dalam
perlombaan lari, terdapat tiga cara start, yaitu:
Start berdiri (standing start)
Start jongkok (crouching start)
Start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk
pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.
Secara teknis, penggunaan teknik dalam start jongkok
sama. Namun yang memebedakan hanyalah dalam penghematan tenaga yang digunakan,
sesuai dengan jarak yang harus ditempuh. Semakin panjang lintasan, maka semakin
banyak juga tenaga yang dibutuhkan. Untuk lari jarak pendek sendiri, teknik
dalam berlari terbagi atas tiga macam. Yakni start jongkok, gerakan lari, dan
teknik memasuki garis finish.
2. Lari Jarak
Menengah
Lari jarak menengah ini memiliki jarak tempuh yang tak
terlalu jauh maupun terlalu dekat. Kisarannya antara 800 meter hingga 1500
meter. berbeda dengan lari jarak pendek, lari jarak menengah menggunakan gaya
menapak kaki yang disebut dengan istilah ball-hell-ball. Ball-hell-ball
merupakan gerakan menapakkan kaki yang bertumpu pada ujung tumit serta
menolakkan tapak kaki dengan ujung kaki. Untuk posisi start yang dilakukan
dengan posisi berdiri.
Dalam lari ini
juga tidak perlu mengeluarkan tenaga yang banyak. Karena nantinya malah akan
kehabisan nafas dan mengalami kelelahan jika tenaga dikeluarkan sejak awal. Tenaga
dimaksimalkan justru pada saat menjelang garis finish. Sebab disini peserta
harus benar-benar lari sekuat tenaga supaya bisa menjuarai perlombaan. Intinya,
yang perlu diperhatikan dalam melakukan lari jarak menengah yaitu:
Badan harus selalu santai atau rileks.
Lengan diayun tidak terlalu tinggi sama seperti pada
lari jarak pendek.
Posisi badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis
vertical.
Panjang langkah tetap sama serta lebar tekanan pada
ayunan paha ke depan, panjang langkah harus sesuai dengan panjang tungkai.
Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak
pendek). Penguasaan pada kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya
tahan tubuh yang baik.
Dalam lari jarak menengah, gerakan kaki tidak
dilakukan secara paksaan serta panjang langkah juga tidak terlalu dipaksakan
hanya saja pada saat hampir mencapai garis finish, panjang kaki dioptimalkan.
3. Lari
Jarak Jauh atau Marathon
· Start lari
Menjadi salah satu olahraga yang populer membuat
perlombaan marathon sering diadakan dan peminatnya pun kian bertambah. Sebab,
marathon menjadi favorit masyarakat karena dianggap bisa menantang adrenalin
dan mengukur kekuatan para pesertanya. Untuk jarak tempuhnya sendiri, lari
marathon biasanya mulai dari jarak 3 km, 5 km, hingga 10 km. Sedangkan ada pula
lari cross country yang jaraknya lebih jauh lagi dari marathon. Persiapan mental dan juga fisik yang kuat
tentunya menjadi modal utama buat kalian yang ingin melakukan kegiatan lari
jauh ini.Dan jangan sekali-kali kalian melakukannya tanpa latihan terlebih dahulu,
sebab nantinya kalian akan menempuh jarak riburan kilo tanpa henti. Selain itu,
bahaya juga akan menanti seperti dehidrasi hebat, kelelahan, pingsan. Bahkan
kondisi terburuk yaitu meninggal karena serangan jantung.
peraturan
yang berlaku dalam lari Lintasan Alam/Cross-Country, diantaranya adalah sebagai
berikut:
Jalur
lomba diusahakan seperti berikut:
Pada jalur di alam terbuka di ladang yang luas,
lapangan rumput yang luas dengan sebagian tanah yang baru dibajak hindari
banyaknya jalur yang memotong lintasan. Jalur perlombaan harus diberikan
rambu-rambu sebagai penunjuk jalur lintasan, diusahakan berada dikiri-kanan
jalur dengan dibuatkan pembatas dengan tali atau benda lain. Jika merancang
jalur hindari rintangan yang membahayakan seperti parit yang dalam, terjal,
curam, semak belukar yang tebal.
Star dan juga jarak-jarak yang relatif pendek, jalur
yang menyempit, harus dihindari supaya tidak terjadi hal-hal yang berbahaya,
contoh: jembatan titian yang menghambat layu pelari. Jalur pelombaan harus
diukur serta diumumkan kepada semua peserta dan adanya penjelasan menngenai
kondisi alam sekitar yang akan dilalui. Bila jalur tersebut berbentuk
lingkaran, hendaknya satu putaran tidak kurang dari 2200 meter. Jalur lomba
bisa diterima dan dipertanggungjawabkan, serta rute lomba harus dirincikan
dalam buku acara.
Serta menunjukkan sekretaris, panitia, wasit dan juri
pos (juri titik) pada sepanjang jalur lomba untuk memberikan arahan lari
terhadap peserta.
IAAF menetapkan perlombaan yang terbagi dalam kelompok
umur, untuk kelompok junior putra dan putri harus di bawah 20 tahun, misalkan
modifikasi kelompok usia dengan patokan tanggal. Sebagai contoh perlombaan
dilaksanakan pada 31 Desember sehingga:
Kelompok Junior I ……………. di bawah 20 tahun
Kelompok Junior II ………….. 17 – 18 tahun
Kelompok Junior III ………… 15 – 18 tahun
Kelompok Pemula ……………. 13 – 14 tahun
Kelompok Veteran Putra …. Usia 40 tahun
Kelompok Veteran Putri ….. Usia 35 tahun
Jarak perlombaan lari lintas alam yang sesuai dengan IAAF
ialah: jarak 12 km untuk peserta putra dewasa, jarak 6 km peserta putra
dewasa, jarak 8 km peserta putra junior,
serta jarak 4 km peserta putra yunior.
Bunyi atau suara pistol merupakan tanda star dimulai
dan diberangkatkannya peserta lomba. Peserta tidak diperbolehkan dalam
mendapatkan bantuan penyegar dalam sepanjang lomba. Pos penyegar serta pos
guyur disiapkan di garis star dan juga garis finis. Penilaian dilakukan dengan
cara mengambil waktu bagi peserta perorangan, sedangkan untuk peserta beregu dengan
menjumlahkan nilai-nilai dari masing-masing anggota regu.
Sehingga waktu yang terendah itulah tim yang menang.
Bila ada nilai yang sama, maka ditentukan oleh pelari
terakhir dari regu yang memperoleh nilai yang sama dengan pelari yang lebih
awal masuk atau pemenang pertama.
Peraturan
lari di jalan raya
Jarak yang sudah baku untuk lari di jalan raya
putra/putri yaitu: 15 km, 20 km, 21.100 km (setengah jarak marathon) 25 km, 30
km, 42.195 km, estafet jalan raya. Setiap pelari dalam satu regu/tim jarak bisa
diatur dengan: untuk pelari pertama jarak yang ditempuh 5 km, pelari kedua
jarak tempuh 10 km, pelari ketiga jarak tempuh 5 km, pelari keempat 10 km,
pelari kelima 5 km, pelari keenam jaak tempuh 7,195.
Pengukuran rute mengguanakan metode sepeda yang
berkaliberasi untuk menghindari jalur yang kependekan pada saat pengukuran.
Maka, diperhitungkan di dalam pengukuran sebesar 0, 1%
yang ebrarti bila pengukur 1 km maka akan memperoleh jarak 1001 meter.
Keamanan peserta lomba akan terjamin selama pelaksanaan
perlombaan berlangsung. Peserta dalam keadaan yang sehat dan layak mengikuti
perlombaan oleh tim dokter. Pos minum, pos penyegar, pos guyur tersedia di
tempat star dan finish dengan jarak interval 3 km, jika lomba lebih dari 10 km
pos-pos disediakan setelah 5 km pertama.
4. Lari
Sambung atau Estafet
lari sambung atau estafet merupakan lari sambung yang
dilakukan oleh beberapa orang dalam satu grup secara bersamaan dengan membawa
sebuat tongkat. Dalam satu grup pada umumnya terdiri dari empat orang pelari
yang dilakukan secara bergantian. Teknis dalam melakukan estafet ini yaitu
semua peserta menempati posisi dalam lintasannya masing-masing. Lalu, pelari
pertama akan berlari secepat mungkin dan kemudian memberikan tongkat ke dua dan
seterusnya hingga mencapai garis finish. Terdapat sebuah area yang mempunyai
zona 20 meter, dimana pergantian pelari serta penyerahan tongkat hanya dapat
dilakukan di dalam zona tersebut. Jika tidak berada dalam zona tersebut, maka
otomatis regu yang melanggar peraturan akan langsung di diskualifikasi. Nomor
lari estafet yang diperlombakan biasanya mempunyai jarak 4 x 100 meter atau 4 x
400 meter. Keempat jenis lari tersebut tentunya memiliki teknik tersendiri
antara lari jarak pendek dan lari jarah jauh. Namun yang paling utama adalah
jika hendak berlomba pastikan kalian telah melakukan latihan as much as
possible. Sehingga perlombaan akan berjalan dengan lancar serta mengurangi
resiko buruk yang mungkin saja terjadi.
Teknik
Masing-masing jenis larinya, maka teknik yang digunakan
pun akan berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai teknik lari berdasarkan
jenisnya:
1. Teknik Lari Jarak Jauh
a. Teknik dasar start
Teknik start
yang biasa digunakan oleh pelari jarak jauh hampir sama dengan teknik start
yang digunakan pada lari jarak menengah. Yakni menggunakan teknik start
berdiri.
b. Teknik
dasar lari
Pada lari jarak
jauh diusahakan agar pelari mampu berlari dengan cepat sekaligus lebih lama.
Adapun
teknik yang digunakan dalam lari jarak jauh, yaitu:
Posisi kaki
menapak pada tanah dengan dimulai dari tumit lalu ke ujung kaki.
Lutut diangkat tidak terlalu tinggi.
Diikuti dengan geraan lengan yang diayunkan dengan
santai.
Badan dalam keadaan santai dan agak condong ke depan +
10 sampai 15 derajat.
Bernapas dengan wajar dan disesuaikan dengan irama
langkah kaki.
c. Teknik
melewati garis finish
Pada umumnya, sebelum peserta mencapai garis finish,
pelari akan berlari lebih cepat untuk memperebutkan posisi terdepan. Pada waktu
mencapai garis finish, kemudian pelari menjatuhkan salah satu bahu ke depan,
membungkukkan badan ataupun membusungkan dada.
2. Teknik
Lari Jarak Pendek
a. Langkah-langkah lari jarak pendek
Dalam melakukan gerakan start, ternyata mempunyai
beberapa cara yang baik dan benar yaitu:
Langkah dari start pendek (Bunch Start) adalah kaki
kiri berada di depan serta lutut kaki kanan diletakkan disebelah kaki kiri
dengan jarak sekitar satu kepal.
Lalu, kedua tangan diletakkan di belakang garis start
dengan jari-jari rapat serta ibu jari terpisah. Langkah dari start menengah
(medium start) ialah kaki kiri di depan, lutut kaki kanan diposisikan pada
sebelah kanan tumit kaki kiri dengan jaraknya satu kepal. Kedua tangan
diletakkan di belakang garis start dengan 4 jari rapat dan ibu jari terpisah. Langkah
dari start panjang (long start) ialah kaki kiri berada di depan lutut kaki
kanan dan di belakang kaki kiri, dengan jaraknya sekitar satu kepal. Kemudian,
kedua tangan diletakkan di belakang garis start dengan jari-jari rapat dan
ibunjari terpisah
b. Sikap
tubuh saat berlari
Badan condong ke depan dengan tolakkan kaki yang
sekuat tenaga.
Langkahkan kaki yang lebar dengan diikuti lengan
tangan ke arah dagu.
Tubuh dalam keadaan rileks, dan pandangan mata ke
depan.
Gerakkan kaki secepat mungkin.
c. Teknik
melakukan lari jarak pendek
Gerakkan
diawali dengan posisi tubuh berdiri di belakang garis start, dan lakukan sikap
start jongkok.
Sesudah melakukan start jongkok, lari dengan langkah
yang lebar dan cepat. Pendaratan pada ujung telapak kaki dengan lutut dibengkokkan,
tangan diayun ke depan kearah dagu serta badan condong ke depan.
Sesudah lari kurang lebih berjarak 20 meter, langkah
kaki diperlebar dan dipercepat lagi sehingga masuk ke garis finish.
3. Teknik
Lari Jarak Menengah
Teknik start
berdiri yang dilakukan untuk lari jarak menengah yaitu:
Aba-aba
berbunyi “ bersedia”. Diikuti dengan peserta melangkah maju ke depan, lalu
berdiri tegak di belakang garis start.
Aba-aba berbunyi “ siap “. Peserta mengambil sikap
kaki kiri di depan serta kaki kanan di belakang, dan tidak menginjak garis
start, diikuti dengan badan condong ke depan. Aba-aba yang berbunyi “ ya “.
Maka, peserta mulai berlari dengan kecepatan yang tidak maksimal melainkan
cukup setengah atau tiga perempat dari kecepatan maksimal. Hal itu bertujuan
agar peserta tidak kehilangan energi di sepanjang jarak.
Teknik gerakan lari jarak menengah:
Posisi kepala dan juga badan tidak terlalu condong.
Sudut lengan antara berada diantara 100 hingga 110
derajat.
Pendaratan dilakukan pada tumit dan menolak dengan
ujung kaki.
Ayunkan kedua lengan untuk mengimbangi gerakan kaki. Mengayunkan
lutut kearah depan, tetapi tidak melebihi tinggi pinggul. Pada saat
menggerakkan tungkai bawah dari belakang ke depan posisinya tidak terlalu
tinggi.
Teknik lari jarak menengah pada saat melewati
tikungan: Usahakan berlari sedekat mungkin dengan garis lintasan di sisi kiri. Putarkan
keduan bahu ke kiri, dengan diikuti kepala yang juga miring ke kiri Sudut
lengan kanan diupayakan lebih besar dibandingkan dengan lengan kiri.
Teknik
gerakan memasuki garis finish:
Lari terus
disepanjang lintasan tanpa mengubah sikap berlari.
Dada maju, diikuti dengan kedua tangan yang lurus ke
belakang.
Salah satu posisi bahu maju ke depan (dada diputar ke
salah satu sisi).
Kepala ditundukkan, dan diikuti dengan kedua tangan
yang diayunkan ke belakang.
|
Nomor-nomor
Olahraga Lari
Lari jarak pendek:
putra: 100 m, 200 m, dan 400 m
putri: 100 m, 200 m, dan 400 m
Lari jarak menengah:
putra: 800 m, 1.500 m, 3.000 m (special chosse)
putri: 800 m, 1.500m, 3.000 m
Lari jarak jauh putra: 5.000 m, 10.000
2. Lompat Tinggi
· sejarah
lompat tinggi
Seperti yang telah yuksinau.id jelaskan, dalam catatan
sejarah, lompat tinggi pertama kali di olimpiadekan di Skotlandia di abad
ke-19. Pada saat itu, olimpiade dimenangkan oleh seorang atlet yang berhasil
melakukan lompatan setinggi 1,68 meter. Dengan menggunakan gaya gunting. Lalu
di abad ke-20, gaya lompat tinggi megalami modernisai oleh seseorang warga
Irlandia-Amerika yang bernama Michael Sweeney. Dan pada tahun 1895, ia berhasil
melakukan lompatan setinggi 1,97 meter dengan menggunakan gaya eastern cut-of.
Yang dimana mengambil posisi off menyerupai gaya gunting, namun memperpanjang
punggungnya serta mendatar di atas bar. Kemudian, warga Amerika lainnya yang
bernama George Horine mengembangkan teknik lagi yang lebih efisien. Dan
dinamakan Western Roll. Dengan menggunakan teknik tersebut, George Horine
berhasil melompat setinggi 2,01 meter ditahun 1912. Lalu pada kejuaraan
olimpiade Berlin yang dilakukan pada tahun 1936, teknik Western Roll menjadi
teknik yang paling banyak digunakan pada cabang lompat tinggi. Serta telah
dimenangkan oleh Cornelius Johnson
dengan lompatan setinggi 2.03 m. Lalu, dalam empat dekade kemudian,
pelompat asal Amerika dan Soviet telah membuat teknik baru yang bernama teknik
straddle. Teknik ini pertama kali digunakan oleh Charles Dumas dan mampu
melompat setinggi 2,13 m pada tahun 1956. Lalu, warga Amerika yang bernama John
Thomas meraih rekor dunia dengan lompatan setinggi 2.23 m (7 ft 3 3/4 in) di
tahun 1960. Pada awal kemunculan lompat tinggi ini, banyak atlet yang
menggunakan teknik pendekatan atau teknik gunting, sebab untuk melompat tidak
dilakukan secara semabarangan. Terdapat gaya tertentu yang harus peserta kuasai
agar terhindara dari kecelakaan. Di abad ke -19 para atlet lompat tinggi
mendarat serta jatuh di atas tanah berumput dengan menggunakan gaya gunting.
Yakni gaya dengan cara membelakangi mistar. Namun, ternyata gaya juga banyak
yang mengakibatkan cedera bagi para atlet. Sementara kini, lompat tinggi
dilaksanakan dengan mendarat di atas matras sehingga kecelakaan bisa di
minimalisir. Di masa kini, atlet lompat tinggi banyak yang menggunakan teknik
fosbury flop.
· Peraturan
Lompat Tinggi
Adapaun peraturan yang berlaku ketika pelaksanaan
pertandingan atau kejuaraan lompat tinggi, diantarnya adalah sebagai berikut:
1. Para atlet nantinya akan bertandi untuk sebisa mungkin melewati mistar tanpa
menjatuhkannya hingga mencapai batas tertinggi.
2. Setiap atlet mempunyai 3 kesempatan untuk melewati
mistar dengan ketinggian yang sama.
Dan jika dalam ketiga kesempatan tersebut gagal dalam
melewati mistar maka dinyatakan gugur.
3. Tolakan hanya diperbolehkan dengan menggunakan satu
kaki.
4. Jika peserta menjatuhkan mistar dalam percobaan
ketiga maka dinyatakan gugur.
5. Peserta atau menggunakan seragam serta segala
atribut lain yang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan panitia.
· Lapangan
lompat tinggi dibagi menjadi empat macam.
Yaitu: jalur awalan, daerah tolakan, mistar serta
penyangganya, dan matras untuk mendarat.
1. Area atau jalur awalan bentuknya menyerupai bujur
sangkar atau setengah lingkaran yang memiliki jarak dari tepi ke titik pusat
sejauh 15 meter. Jarak tersebut merupakan jarak awalan yang digunakan peserta
sebelum melakukan tolakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta dapat
melakukan awalan dari jalur yang lebih jauh lagi selama hal itu tidak melebihi
batas. 2. Daerah tolakan berada disekitar depan dan bawah mistar. Area tolakan harus
dibuat sedatar mungkin, bersih, serta tidak licin. Hal tersebut agar tidak
menggelincirkan atlet pada waktu melakukan tolakan.
3. Mistar dibuat dengan panjang sekitar 3,98-4,02
meter dan berat maksimal 2 kilo gram, disangga dengan menggunakan penyangga
mistar yang diletakan secara bersejajar dengan jarak yang sama dengan panjang
mistar. Tiang penyangga wajib memiliki ukuran disalah satunya sebagai penentu
tinggi mistar atau tinggi lompatan.
4. Mistar ditopang dengan menggunakan penopang mistar
yang ada pada masing-masing tiang penyangga, ukuran dari penopang mistar yakni
4x6cm.
5. Tempat pendaratan atau matras berukuran 3×5 meter
yang terbuat dari bahan busa dengan ketebalan 60 cm. Serta bagian atasanya
ditutup kembali dengan menggunakan matras dengan ketebalan 10-20 cm.
· Tahapan
Posisi Lompat Tinggi
lompat tinggi gaya straddle
Pada waktu hendak melakukan lompat tinggi terdapat
beberapa teknik yang harus diperhatikan. Terdapat 4 tahapan posisi yang harus
diketahui sebelum melakukan kegiatan teknik lompat tinggi. Diantaranya adalah
sebagai berikut:
Posisi awalan merupakan gerakan berlari menuju mistar
sebelum melakukan tolakan.
Posisi tolakan merupakan gerakan pada tumpuan kaki
dilantai dasar guna menaikan badan
menuju ke atas mistar atau melayang.
Posisi melayang merupakan gaya pada waktu posisi badan
berada di atas mistar atau di udara.
Posisi mendarat merupakan posisi jatuhnya badan pada
waktu di atas matras.
· Teknik Dasar
Lompat Tinggi
Teknik dasar lompat tinggi sama halnya dengan teknik
dasar yang digunakan saat melakukan lompat jauh. Keduanya terbagi menjadi 4
teknik dasar. Yakni: teknik awala, teknik tolakan, teknik saat melayang
diudara, dan teknik mendarat.
1. Teknik Awalan Lompat Tinggi
Teknik awalan ini merupakan salah satu kunci keberhasilan
jumper untuk melewati mistar. Teknik ini adalah gerakan berlari menuju mistar
sebelum melakukan tolakan.
Berikut merupakan hal-hal yang perlu untuk
diperhatikan saat sedang melakukan teknil awalan pada lompat tinggi.
Sudut yang dilakukan pada teknik awalan haruslah tepat
karena hal itu akan memaksimalkan hasil dari tinggi lompatan.
Berikut merupakan sudut yang dapat digunakan dengan
berbagai gaya di dalam lompat tinggi:
Gaya Straddle, sudut awalan terletak diantara 30
hingga 35 derajat
Gaya gunting, sudut awalan terletak diantara 40 hingga
50 derajat
Gaya Guling sisi, sudut awalan kurang lebih terletak
diantara 40 derajat
Gaya Flop, sudut awalan terletak diantara 70 hingga 85
derajat, meski terdapat tiga langkah sebelum melaksanakan tumpuan, sudut lari
mengecil hingga menjadi kisaran 30 sampai 40 derajat. Pastikan agar mendapatkan
sudut terbaik sesuai dengan gaya yang dilakukan.
Tentukan mana kaki yang terkuat untuk melakukan
tumpuan. Sebab setiap sudut yang dipakai pada setiap gaya berbeda dan harus disesuikan
dengan teknik lompaatanya.
Kecepatan berlari bukanlah kunci untuk mendapatkan
lompatan yang tinggi.
Karena ketika berlari kencang, tubuh cenderung akan
terdorong ke depan serta susah untuk mengendalikannya.
Sehingga ketika melakukan teknik awalan diawali dengan
berlari pelan dan kemudian dipercepat dengan lari yang wajar.
Pada umumnya langkah yang digunakan dalam teknik
awalan lompat tinggi antara 9 sampai 15 langkah.
2. Teknik Tolakan Lompat Tinggi
Dalam melakukan tolakan sangat disarankan untuk
menggunakan kaki yang paling kuat sebagai tumpuan. Hal ini agar jumper dapat
memperoleh lompatan yang maksimal. Titik awalan yang baik ialah saat melakukan
lompatan, serta titik tertinggi tepat saat melayang di atas mistar. Jika titik
tumpuan terlalu jauh, maka tinggi maksimal dari lompatan juga maksimal, serta
ketika turun dari lompatan dapat menyenruh mistar. Dan jika titik tumpuan
terlalu dekat, mistar dapat tersentuh waktu akan melayang diudara.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikaan
saat melakukan teknik tolakan lompat tinggi.
Badan
ditumpukan kepada kaki pada bagian bawah dengan cara menekukan kaki dengan
sudut sekitar 130 sampai 160 derajat, sehingga tolakan yang diperoleh besar. Saat
akan melakukan sesi tumpuan, badan dicondongkan agak kebelakang.
Namun jika menggunakan gaya flop badan jangan
dicondongkan ke belakang.
Melakukan tumpuan dengan kuat dan juga cepat, sehingga
dapat menghasilkan tenaga tolakan (daya ledak) yang besar. Saat melakukan
tumpuan, lakukanlah dengan diawali bagian tumit terlebih dahulu. Lalu diikuti
dengan seluruh telapak kaki serta ujung kaki. Tumpuan kaki diusahakan lurus
dari lutut sampai ujung kaki.
Saat melakukan tumpuan, ayunkan lengan dengan serentak
untuk menambah daya dorong.
3. Sikap Badan Saat Melayang Diatas Mistar (Melayang)
Sikap melayang
di atas mistar berbeda pada setiap gaya yang dilakukan.
Sehingga sikap
dari melayang ini sangat ditentukan oleh gaya yang dilakukan dalam lompat
tinggi.
Berikut merupakan penjelasan mengenai teknik dasar
melayang di atas mistar pada masing-masing gaya.
Lompat tinggi Gaya Straddle, Gaya Stradle pertama kali
digunakan oleh Charlers Dumas. Dalam melakukan gaya straddle posisi badan
jumper waktu di atas mistar ialah dengan gaya tengkurap.
Serta ketika turun menyegerakan kaki untuk diposisikan
lurus ke bawah.
Guna memperoleh lompatan yang tinggi, otot perut juga
diperlukan guna mengangkat tubuh pada waktu melayang diudara.
Lompat tinggi Gaya Gunting, terdapat dua gaya gunting
dalam olahraga lompat tinggi. Yakni gaya gunting klasik yang lalu disempurnakan
oleh Micahel Sweeney.
Pada gaya gunting klasik lompatan dilakukan dengan
cara memakai gaya jongkok, yang dimana tubuh diposisikan menghadap mistar.
Sementara Sweeney meralat sedikit dari gaya yang telah ada yakni awalan
dilakukan dengan tubuh memposisikan badan di samping mistar. Sehingga posisi
tubuh miring atau sejajar dengan mistar. Lompat tinggi gaya guling sisi, gaya
guling sisi juga dikenal dengan sebutan gaya western roll, dan untuk
melakukannya diawali dari sisi samping mistar. Lalu setelah tubuh terangkat ke
atas dengan posisi telentang serta telah mencapai mistar, tubuh kemudian
dimiringkan ke sisi lain tolakan guna untuk melakukan pendaratan.
Tetapi, saat melakukan gaya guling sisi, kepala terletak
lebih rendah daripada pinggul serta gaya ini juga sempat dilarang dalam
perlombaan lompat tinggi.
Lompat tinggi gaya flop, gaya Flop juga dikenal
sebagai gaya Fosbury Flop, gaya ini diciptakan oleh warga Amerika yang bernama
Dick Ricarod Fsobury .
Gaya flop merupakan gaya yang cukup sulit untuk
dilakukan oleh seorang pemula.
Sebab untuk melakukan lompatan, tubuh harus
membelakangi mistar, dan diikuti dengan melewati mistar menggunakan punggung.
Sehingga, gaya ini menyerupai gaya salto namun dengan berbalik serta
menggunakan punggung sebagai tumpuan pada saat melewati mistar.
4. Teknik mendarat lompat tinggi
Teknik mendarat
merupakan gerakan akhir dari rangkaian gerak dengan cara menjatuhkan badan ke
atas matras saat tubuh berhasil melewati mistar. Namun, teknik mendarat dalam
lompat tinggi bukanlah hal yang menentukan menang tidaknya dalam perlombaan.
Sebab, dalam pertandingan lompat tinggi intinya adalah peserta mampu melompat
setinggi-tingginya tanpa menyentuh atau menjatuhkan mistar. Dalam melakukan
teknik pendaratan, sikap disesuaikan dengan gaya yang digunakan. Upayakan agar
menggunakan tumpuan kaki serta melakukan gerakan anti klimaks yang menyerupai
gaya pegas pada kaki. Serta lakukanlah dengan sadar, sehingga tidak akan
terjadi cidera atau kecelakaan saat melakukan lompat tinggi.
· Sarana dan
Prasarana
Untuk Awalan:
Daerah awalan panjangnya tak terbatas minimum
panjangnya 15 m.
Daerah tumpuan harus datar, dan tidak licin, serta
tingkat kemiringanya 1 : 100.
Tiang Lompat Tiang lompat harus kuat dan juga kokoh,
bisa terbuat dari bahan apa saja dengan arak kedua tiang yakni antara 3,98
hingga 4,02 m.
Bilah lompat dapat terbuat dari kayu,metal atau bahan
lainnya, asalkan sesuai dengan :
Panjang mistar lompat yakni 3,98 hingga 4,02 m serta
berat maksimal mistar ialah 2,00 kg.
Garis tengah mistar antara 2,50 hingga 3,00 m, dengan
penampang mistar yang berbentuk bulat serta permukaannya harus datar dengan
ukurannya yakni 3cm x 15 cm x 20 cm.
Lebar penopang bilah yaitu 4 cm dan panjangnya 6 cm.
Tempat Pendaratan ukurannya tidak boleh kurang dari 3
x 5 m.
Dan terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm serta di
atasnya ditutupi dengan matras setebal 10 hingga 20 cm.
3. Lompat Jauh
· Teknik
Awalan
Jumper melakukan ancang-ancang sekitar 20-30 meter
dari garis lompat kemudian mendekati garis tersebut sambil meningkatkan
kecepatan lari. Namun jumper harus bisa mengendalikan kecepatan lari, terutama
di 3-5 akhir sebelum garis lompat dan mempersiapkan untuk melakukan pengalihan
dari kecepatan lari awalan (gerak horizontal) menuju tolakan/loncatan (gerek
vertikal).
· b. Teknik
Tolakan atau Loncatan
Tolakan adalah
tahap dimana kaki melakukan lompatan di garis lompat untuk mengangkat tubuh ke
atas dan melayang di udara sebelum nanti mendarat. Ketika melakukan tolakan,
kaki sedikit dibengkokan, kaki ditapakan dan tungkai diluruskan. Gerakan
tolakan ini memerlukan kekuatan, kecepatan dan konsentrasi agar kaki tidak
melewati batas garis loncat.
c. Teknik
Melayang
Gerakan kaki seperti berjalan ketika posisi tubuh
melayang, itu akan memudahkan dan memperluas jarak pendaratan anda. Selain itu
ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika tubuh jumper berada dalam
posisi melayang. diantaranya:
Menjaga
keseimbangan badan.
Berusaha melayang diudara selama mungkin Mempersiapkan
kaki untuk melakukan pendaratan.
d. Teknik
Pendaratan
Pendaratan dilakukan dengan cara menundukan kepala,
mengayunkan lengan dan menggerakan pinggang ke arah depan. Hal ini dilakukan
agar ketika proses pendaratan, Anggota badan lain tidak menyentuh pasir lebih
belakang daripada kaki. Untuk mengasah 4 teknik lompat jauh diatas, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:
Mementukan jarak ancang-ancang yang tepat
Menentukan irama lari awalan
Mengasah dan mencoba beragam teknik tolakan, melayang
dan juga pendaratan.
· Macam-Macam
Gaya Lompat Jauh
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (1997: 60) terdapat 3 macam
macam gaya dalam lompat jauh, diantaranya;
· Gaya Jongkok
/ Gaya Mengambang
Gaya ini merupakan gaya lompat jauh tertua, gaya
jongkok mudah dilakukan karena jumper hanya harus menekuk kedua kaki mirip
seperti posisi jongkok ketika melayang di udara.
· b. Gaya
Berjalan di Udara
Bila gaya jongkok adalah gaya lompat jauh tertua. Gaya
berjalan di udara atau walking in the air adalah gaya terpopuler para pelompat
jauh Profesional, karena, gaya ini sangat efektif untuk menghasilkan lompatan
terjauh dibandingkan gaya lainnya. Teknik lompat jauh berjalan di udara dimulai
dari saat kaki tumpu melakukan tolakan atau loncatan. Ketika tubuh melayang di
udara lakukan gerakan seperti melangkahkan kaki atau seperti anda sedang
berjalan.
· c. Gaya
Menggantung
Teknik lompat jauh menggantung adalah teknik dimana
ketika tubuh melayang posisi dada dibusungkan ke depan. kedua tangan diangkat
keatas sedangkan kedua kaki ditekuk kebelakang. Hal ini untuk membuat tubuh
selama mungkin berada di udara.
· Sistem dan
Peraturan Lompat Jauh
Seorang jumper atau pelompat dari olahraga lompat jauh
lompatannya dinyatakan tidak sah atau gagal apabila:
Menyentuh tanah
dibelakang garis loncatan dengan bagian tubuh manapun baik itu ketika melakukan
tolakan atau berlari tanpa membuat tolakan. Jadi, jumper harus melakukan tolakan
tepat sebelum ujung garis loncatan atau sebelum garis tersebut. Ketika
melakukan pendaratan, pelompat menyentuh bagian lain di luar area pendaratan. Mendarat
dengan gerakan salto.
· Ukuran
Lapangan Lompat Jauh
Untuk membuat arena olahraga lompat jauh, ada ukuran
dan standar sendiri dalam olahraga ini.
1. Lintasan
Lari Awalan
Panjang lintasan standar yang digunakan jumper untuk
melakukan ancang-ancang minimum sekitar 40 meter (131 kaki) dengan lebar 1,22 m
sampai 1,25 m. disamping kanan dan kiri lintasan kemudian diberi garis putih
selebar 5 cm.
2. Papan
Tolak
Papan tolak berbentuk segi empat, terbuat dari kayu
atau bahan lain yang sesuai dan di cat warna putih. Papan tolakan ditanam tak
kurang dari 1 meter dari tepi dekat tempat pendaratan. Jarak papan tolak dengan
sisi terjauh dari tempat pendaratan minimal 10 m.
Ukuran Papan Tolak
Panjang =1,21–1,22 m
Lebar =1,98–2,02 dm
Tebal =1,00 dm
Papan tolak ditanam ditanah dan bagian tanahnya rata
dengan tanah lintasan. Di belakang garis tolakan/loncatan tersebut kemudian
dipasang papan plastisin atau bahan lainnya. yang akan membuat tanda apabila
jumper meloncat melewati garis loncatan.
c. Tempat
Pendaratan
Lebar dari
tempat pendararan lompat jauh minimal 2,175 meter. Bak pendaratan ini diisi
dengan pasir yang lembut halus dan sedikit basah. dan juga permukaannya harus
rata dengan permukaan garis loncat.
· Sejarah
Singkat Lompat Jauh
Olahraga lompat jauh telah eksis sejak jaman Yunani
kuno dan pada awalnya olahraga ini dimaksudkan sebagai salah satu bentuk
latihan militer untuk melatih dan menguji kelincahan para prajurit ketika
melewati rintangan seperti parit, jurang dll. Pada masa itu, teknik permainan
lompat jauh berbeda dengan yang kita kenal sekarang, para jumper harus berlari
dengan mengangkat beban di kedua tangannya. ini dibuktikan berdasarkan lukisan-
lukisan kuno yang telah ditemukan. Lompat jauh pertama kali dipertandingkan
pada Olimpiade 1896. dan telah menorehkan rekor- rekor jarak lompatan, Pada
tahun 1935 Jesse Owen mencatatkan loncatan 8,13 meter sebelum dipecahkan oleh
Bob Beamon pada 1968 dan dipecahkan kembali oleh Mike Powell pada 1991 dengan
rekor lompatan 8.95 meter.
4. Kelebihan
dan kekurangan buku
A. Kelebihan Buku
Dari Segi Fisik
1. Kertas yang
digunakan kertas HVS Standar
2. Tulisan nya
jelas dan merupakan buku standar nasional
3. Terdapat gambar disela alat dan bahan ataupun
langkah-langkahnya.
Dari segi isi:
1. Urut-urutannya
runtut dan tidak membingungkan pembaca.
2. Bahasa yang
digunakan menggunakan bahasa Indonesia terbaru.
B. Kekurangan Buku
Dari segi Fisik:
1. Gambar di dalam buku tidak terlihat
jelas sehingga sedikit membingungkan pembaca.
Dari Segi Isi
1. Buku ini kurang aada ajakan untuk para
pembaca untuk ikut melestarikan budaya Indonesia dengan salah satunya membatik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar